ThinkPad T440 dirilis sekitar tahun 2013 sebagai bagian dari lini bisnis kelas menengah Lenovo. Di atas kertas, seri T selalu jadi andalan karena seimbang antara performa, portabilitas, dan build quality. Tapi khusus T440, ceritanya agak berbeda. Laptop ini sering jadi bahan perdebatan di kalangan penggemar ThinkPad.
Kenapa kontroversial? Jawabannya ada di desain keyboard dan touchpad yang kala itu dianggap “eksperimen gagal”. Meski begitu, T440 tetap menarik untuk dibahas karena masih menyimpan banyak hal positif.
Desain Modern tapi Kehilangan Ciri Khas
Secara fisik, T440 terlihat lebih modern dibanding seri jadul seperti X200 atau X201. Sudutnya lebih halus, bodinya tipis untuk ukuran laptop bisnis, dan bezel layar lebih ramping. Sekilas, desain ini memang mengikuti tren ultrabook di era itu.
Sayangnya, banyak pengguna lama merasa ThinkPad kehilangan “jiwanya” di T440. Kesan kokoh dan kaku khas ThinkPad jadul diganti dengan gaya mainstream yang lebih generik. Bagi penggemar lama, ini semacam “pengkhianatan” kecil.
Keyboard dan Touchpad: Sumber Kontroversi
Inilah bagian yang paling banyak dikeluhkan. T440 meninggalkan desain keyboard klasik dengan tombol fisik lengkap dan beralih ke keyboard chiclet. Memang tidak jelek, tapi feel mengetiknya berbeda jauh dari seri sebelumnya. Banyak pengguna merasa kualitas ketikan menurun.
Yang lebih parah, Lenovo mengganti touchpad dengan desain “klik-in-one” alias tanpa tombol fisik. Jadi, tombol klik kanan dan kiri digabung ke dalam permukaan touchpad. Buat pengguna TrackPoint, ini mimpi buruk. Navigasi jadi tidak nyaman, dan banyak yang akhirnya memodifikasi atau mengganti part.
Performa Andal di Masanya
Di luar kontroversi desain, T440 sebenarnya laptop yang cukup kuat di masanya. Ditenagai prosesor Intel Core i5 atau i7 generasi ke-4 (Haswell), performanya lebih dari cukup untuk kerja kantoran, multitasking, dan aplikasi bisnis.
Ditambah RAM hingga 12 GB dan opsi penyimpanan SSD, T440 bisa jadi mesin kerja yang serius. Bahkan sampai sekarang, kalau sekadar dipakai mengetik, browsing, atau kerja dokumen, performanya masih bisa diandalkan.
Layar 14 Inci dengan Berbagai Pilihan
T440 hadir dengan layar 14 inci, tersedia dalam beberapa varian: HD (1366x768), HD+ (1600x900), dan Full HD (1920x1080) IPS. Varian IPS tentu lebih diminati karena kualitas warna dan viewing angle jauh lebih baik.
Sayangnya, banyak unit yang beredar di pasar second adalah varian resolusi rendah. Jadi, kalau mau punya pengalaman maksimal, sebaiknya cari yang sudah Full HD. Itu pun masih cukup nyaman untuk kerja harian.
Baterai Ganda: Keunggulan yang Unik
Satu hal keren dari T440 adalah sistem Power Bridge. Laptop ini punya dua baterai: internal dan eksternal. Baterai eksternal bisa diganti tanpa mematikan laptop, selama baterai internal masih ada daya.
Fitur ini bikin T440 ideal untuk pekerja mobile. Kalau butuh daya ekstra, tinggal bawa baterai cadangan dan swap saat habis. Dengan baterai besar, daya tahannya bisa mencapai 8–10 jam di masanya.
Konektivitas Lengkap untuk Kebutuhan Bisnis
Sebagai laptop bisnis, T440 dilengkapi dengan port yang cukup banyak. Ada USB 3.0, VGA, mini DisplayPort, LAN, card reader, dan docking connector. Semua kebutuhan presentasi atau koneksi kantor bisa terakomodasi.
Meski belum ada USB-C, port yang tersedia masih sangat fungsional. Apalagi docking station ThinkPad bikin T440 bisa disulap jadi workstation kecil di meja kerja.
Kelebihan ThinkPad T440
T440 unggul di daya tahan baterai dan pilihan layar yang fleksibel. Build quality-nya juga cukup kokoh, meski tidak setangguh seri klasik. Performanya masih oke untuk kerja ringan di tahun 2025, apalagi kalau sudah pakai SSD.
Selain itu, harga second-nya sekarang cukup terjangkau. Banyak yang menjual T440 dengan harga 2–3 juta rupiah, tergantung kondisi dan spesifikasi.
Kekurangan ThinkPad T440
Yang paling disorot tentu masalah keyboard dan touchpad. Banyak penggemar ThinkPad menganggap T440 adalah salah satu seri “paling gagal” dalam hal user experience. Untungnya, ada opsi modifikasi mengganti touchpad dengan versi yang punya tombol fisik.
Selain itu, desainnya terasa kehilangan karakter khas ThinkPad. Jadi buat kolektor, T440 lebih sering jadi bahan perbandingan daripada laptop favorit.
Cocok Buat Siapa?
ThinkPad T440 cocok buat pengguna yang butuh laptop murah untuk kerja kantoran. Kalau kamu tidak terlalu rewel soal keyboard atau touchpad, T440 masih bisa diandalkan.
Tapi kalau kamu penggemar ThinkPad klasik yang terbiasa dengan keyboard empuk dan tombol fisik TrackPoint, mungkin akan sedikit kecewa. Buat kolektor, T440 lebih pas dijadikan “contoh transisi kontroversial” dalam sejarah ThinkPad.
Kesimpulan
Lenovo ThinkPad T440 adalah laptop bisnis yang kuat di masanya, tapi meninggalkan warisan kontroversial. Keyboard chiclet dan touchpad klik-in-one jadi alasan banyak orang mencibirnya. Meski begitu, performa, baterai, dan konektivitasnya tetap membuat T440 relevan untuk kerja ringan.
Bagi sebagian orang, T440 adalah simbol eksperimen Lenovo yang berani tapi tidak populer. Namun justru karena kontroversinya, laptop ini menarik untuk dibahas dan dimiliki.
Spesifikasi Lenovo ThinkPad T440
| Komponen | Detail |
|---|
| Tahun Rilis | 2013 |
| Prosesor | Intel Core i5/i7 generasi ke-4 (Haswell) |
| RAM | Hingga 12 GB DDR3L |
| Penyimpanan | HDD/SSD hingga 1 TB |
| Layar | 14 inci, resolusi 1366x768 / 1600x900 / 1920x1080 (IPS pada varian FHD) |
| GPU | Intel HD Graphics 4400 |
| Baterai | Sistem Power Bridge (internal + eksternal, bisa hot-swap) |
| Berat | ±1,7 kg |
| Port | USB 3.0, VGA, mini DisplayPort, LAN, card reader, docking connector |
| Sistem Operasi | Windows 8 (aslinya), kompatibel dengan Windows 10/Linux |